Film Animasi Upin & Ipin bisa dikatakan Film animasi anak yang paling terkenal dan tersukses di Indonesia. Padahal film ini sendiri diproduksi oleh negeri Jiran, namun kenapa bisa sukses di Indonesia juga?
Melihat beberapa tahu silam, awalnya film Upin & Ipin tayang pertama kali di Indonesia di stasiun swasta Nasional bertepatan dengan Bulan Ramadhan. Film ini sendiri saat itu ditayangkan setelah waktu asar dimana banyak anak-anak sedang bersiap-siap untuk pergi berbuka bersama di masjid. Bisa dibilang waktu tersebut adalah waktu paling tepat anak-anak menonton TV. Dari sini masyarakat Indonesia mulai mengenal kisah dua bocah kembar ini dengan setting budaya Melayu yang merupakan budaya umum masyarakat Indonesia sendiri.
Bersamaan dengan itu, di dunia internet sendiri mulai dikenal situs-situs video streaming, dimana Youtube menjadi rajanya. Situs Youtube juga menjadi tempat masyarakat Indonesia menonton film Upin & Ipin beberapa bulan kemudian setelah banyak yang mengenalnya. Sehingga semakin banyak masyarakat yang mengenal film tersebut.
Setting cerita budaya keseharian melayu dengan unsur kesederhanaan pedesaan ini yang sama dengan budaya Indonesia, tentu menimbulkan efek emosi dalam diri penonton. Apalagi tayang saat Ramadhan dimana banyak masyarakat perkotaan yang sedang rindu mudik pulang kampung.
Meski film untuk anak, namun dengan setting budaya tersebut, remaja dan dewasa pun suka melihatnya. Ini akhirnya secara tidak langsung menimbulkan efek viral marketing di masyarakat. Hal ini sesuai dengan unsur penting viral marketing yaitu "kekuatan emosional manusia yang ikut terlibat".
Unsur lain yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana kekuatan karakter setiap tokoh di dalam Film ini. Setiap tokoh memiliki karakter yang kuat yang menggambarkan keragaman budaya masyarakat melayu.
2 Tokoh utama Upin & Ipin serta keluarganya menggambarkan kehidupan keluarga yang bahagia secara umum dalam masyarakat Islam di desa. Meski tanpa kedua orang tua, mereka tetap bahagia menjalani hidup.
Tokoh-tokoh pendukung yang menjadi teman-teman Upin & Ipin mewakili keragaman budaya masyarakat Melayu (Khususnya di Malaysia). Sebut saja Jarjit yang khas dengan budaya India-Melayu, Lalu Ada Memei yang merupakan bocah perempuan keturunan China. Keduanya pun memiliki ciri khas sifat masing-masing.
Lihat jarjit yang "agak kurang cerdas" tapi pintar dalam berpantun. Mail yang selalu bersikap logis dan mengukur segala sesuatu dengan jualan. Ihsan yang berperawakan gendut sukanya makan dan tokoh lainnya yang memiliki ciri khas masing-masing.
Meski ada banyak keragaman sifat karakter, cerita dibuat tanpa ada unsur kekerasan sedikitpun. Segala persoalan yang timbul selalu digambarkan dengan penyelesaian yang damai.
Intinya adalah kekuatan karakter dan setting budaya yang dapat menarik emosi penonton telah membuat Film Animasi Upin & Ipin ini sukses besar di Indoensia, ditambah lagi 12 prinsip animasi yang juga telah dicapai.
Dengan demikian, ada baiknya para produsen Film Animasi di Indonesia juga mempertimbangkan unsur-usnur penting yang ada dalam film Upin & Ipin tersebut.
Kita belum melihat sebuah film animasi Baru karya anak Indonesia yang menggambarkan kehidupan keragaman Budaya Indonesia sendiri. Alih-alih Unsur-unsur budaya barat atau jepang begitu kuat mempengaruhi film-film animasi karya Indonesia.
Melihat beberapa tahu silam, awalnya film Upin & Ipin tayang pertama kali di Indonesia di stasiun swasta Nasional bertepatan dengan Bulan Ramadhan. Film ini sendiri saat itu ditayangkan setelah waktu asar dimana banyak anak-anak sedang bersiap-siap untuk pergi berbuka bersama di masjid. Bisa dibilang waktu tersebut adalah waktu paling tepat anak-anak menonton TV. Dari sini masyarakat Indonesia mulai mengenal kisah dua bocah kembar ini dengan setting budaya Melayu yang merupakan budaya umum masyarakat Indonesia sendiri.
Bersamaan dengan itu, di dunia internet sendiri mulai dikenal situs-situs video streaming, dimana Youtube menjadi rajanya. Situs Youtube juga menjadi tempat masyarakat Indonesia menonton film Upin & Ipin beberapa bulan kemudian setelah banyak yang mengenalnya. Sehingga semakin banyak masyarakat yang mengenal film tersebut.
Setting cerita budaya keseharian melayu dengan unsur kesederhanaan pedesaan ini yang sama dengan budaya Indonesia, tentu menimbulkan efek emosi dalam diri penonton. Apalagi tayang saat Ramadhan dimana banyak masyarakat perkotaan yang sedang rindu mudik pulang kampung.
Meski film untuk anak, namun dengan setting budaya tersebut, remaja dan dewasa pun suka melihatnya. Ini akhirnya secara tidak langsung menimbulkan efek viral marketing di masyarakat. Hal ini sesuai dengan unsur penting viral marketing yaitu "kekuatan emosional manusia yang ikut terlibat".
Unsur lain yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana kekuatan karakter setiap tokoh di dalam Film ini. Setiap tokoh memiliki karakter yang kuat yang menggambarkan keragaman budaya masyarakat melayu.
2 Tokoh utama Upin & Ipin serta keluarganya menggambarkan kehidupan keluarga yang bahagia secara umum dalam masyarakat Islam di desa. Meski tanpa kedua orang tua, mereka tetap bahagia menjalani hidup.
Tokoh-tokoh pendukung yang menjadi teman-teman Upin & Ipin mewakili keragaman budaya masyarakat Melayu (Khususnya di Malaysia). Sebut saja Jarjit yang khas dengan budaya India-Melayu, Lalu Ada Memei yang merupakan bocah perempuan keturunan China. Keduanya pun memiliki ciri khas sifat masing-masing.
Lihat jarjit yang "agak kurang cerdas" tapi pintar dalam berpantun. Mail yang selalu bersikap logis dan mengukur segala sesuatu dengan jualan. Ihsan yang berperawakan gendut sukanya makan dan tokoh lainnya yang memiliki ciri khas masing-masing.
Meski ada banyak keragaman sifat karakter, cerita dibuat tanpa ada unsur kekerasan sedikitpun. Segala persoalan yang timbul selalu digambarkan dengan penyelesaian yang damai.
Intinya adalah kekuatan karakter dan setting budaya yang dapat menarik emosi penonton telah membuat Film Animasi Upin & Ipin ini sukses besar di Indoensia, ditambah lagi 12 prinsip animasi yang juga telah dicapai.
Dengan demikian, ada baiknya para produsen Film Animasi di Indonesia juga mempertimbangkan unsur-usnur penting yang ada dalam film Upin & Ipin tersebut.
Kita belum melihat sebuah film animasi Baru karya anak Indonesia yang menggambarkan kehidupan keragaman Budaya Indonesia sendiri. Alih-alih Unsur-unsur budaya barat atau jepang begitu kuat mempengaruhi film-film animasi karya Indonesia.
Advertisement