It's been a hella year! Wow! Nggak nyangka saya meninggalkan blog ini selama itu (bukannya merasa bersalah, ya... maaf, deh *nyengir*). Tetapi kali ini ada alasan kuat dan jelasnya mengapa saya bisa mengambil waktu yang cukup lama untuk pause. Petunjuk: ada hubungannya dengan postingan sebelumnya DAN postingan ini.
Yap, wedding.
Alhamdulillah, saya sudah menikah tanggal 6 Mei lalu. Dari awal, saya memang ingin pernikahan berkonsep DIY dan syukurnya bisa terwujud. Rencananya memang dari tahun lalu saya ingin mengisi postingan DIY selanjutnya dengan tema pernikahan. Apa daya, ternyata baru bisa terwujud sekarang. Satu kuncinya untuk DIY wedding adalah: persiapkan jauh hari! Dan ya, persiapan pasti memakan waktu dan kesempatan update blog lagi.
Untuk postingan perdana tema DIY wedding di Kembang Gula, saya pilih yang paling sederhana dulu: amplop. Saya memang mengerjakan sebagian besar bidang stationery karena bisa 'dipindah-pindah' (saya tinggal di Bandung sementara rumah orangtua di Cimahi) seperti desain undangan, desain wedding sign, dan desain lain. Alhamdulillah (lagi), saya punya keluarga super hebat yang mendukung ide DIY saya yang sebetulnya merepotkan ini ^^" Kapan-kapan saya akan tunjukkan hasil karya Bapak, adik, Emak, dan Bulik saya di sini, ya :D
Sekarang, kita langsung masuk saja ke cara membuatnya, ya! Sebenarnya prinsipnya cukup mudah jika kita sudah tahu ukuran amplopnya berapa. Bahan-bahannya pun gampang ditemukan dan semuanya familier. Dan yang penting, ada kepuasan ketika membuat dan sudah jadi karena kita bisa memberikan hasil kerajinan tangan kita kepada undangan yang kita inginkan hadir di acara terbesar dalam hidup kita :')
(Oh ya, sebetulnya saya hanya buat sedikit amplop, tidak untuk semua undangan. Undangan yang lain saya sebarkan dengan dibungkus plastik pembungkus atau e-invitation)
DIY WEDDING STATIONERY #1: INVITATION ENVELOPE
Alat dan bahan:
1. Kertas samson (seperti kertas amplop coklat, dijual per gulung. Saya butuh yang besar karena undangan saya berukuran A5)
2. Gunting kertas
3. Lem kertas (saya pakai Povina tapi ternyata bekasnya lama hilang. Bisa diganti Dukol)
4. Pensil + penghapus
5. Pita kain dan alas toples untuk hiasan
Cara membuat:
1. Gambar pola berbentuk hati di kertas samson. Karena undangan saya berukuran A5, saya membuat bagian terlebarnya sepanjang 37 cm, bagian puncak hati ke bawah 31 cm, dan jarak antar puncak hati sekitar 11 cm. Ini bukan ukuran pasti, jadi kamu bisa menyesuaikannya sendiri. Kamu pun bisa membuat amplop yang jauh lebih kecil dari ini.
2. Gunting sesuai pola. Kalau saya sedikit dilebihkan dan mengguntingnya tidak dengan cara dilipat dua, karena bagi saya hasilnya justru malah lebih tidak simetris.
3. Beginilah penampakan pola hati yang sudah digunting. Cukup besar, ya?
4. Selanjutnya adalah membuat pola hati tadi menjadi amplop berbentuk kotak. Letakkan kartu undangan di atas kertas samson dan pastikan ujung undangan berbatasan dengan kertas samson di bagian segitiganya (bagian bawah dan tajam dari bentuk hati). Jadi, kita posisikan si kertas hati itu terbalik. Setelahnya, lipat kedua sisi kertas berbentuk hati itu.
5. Lipat kertas ke atas. Ini juga sampai berbatasan alias 'mentok' dengan si kartu undangan.
6. Ratakan dan tajamkan lipatannya hingga membentuk bekas lipatan yang cukup jelas.
7. Dan beginilah tampak samping dari kertas yang sudah dilipat ini.
8. Kalau sudah jadi seperti ini, berarti kita sudah punya patokan untuk amplopnya!
9. Karena tadi sudah membuat lipatan yang jelas, maka akan mudah menempelkannya. Beri lem pada bagian pinggir dan tengah dari lipatan samping kiri (tapi tidak terlalu banyak), kemudian lipat dan tempelkan.
10. Lakukan hal yang sama untuk bagian samping kanan.
11. Beri lem pada bagian atas dari samping kiri dan kanan. Lemnya harus sampai ujung agar menempel semua. Lipat bagian lipatan terakhir ke arah atas, tempelkan.
12. Terakhir, bagian menghias. Di sini saya pakai pita kain yang lebih mudah diaplikasikan, dan alas toples. Tahu alas putih berenda di dasar toples kue lebaran? Ya, saya pakai itu. Gunting menjadi empat bagian, kemudian tempel di sudut kanan atas amplop.
Selesai! Tinggal menunggu lemnya kering dan amplop buatanmu sudah bisa digunakan :)
Amplop undangan ini cocok ditulis dengan gaya hand lettering di bagian To/From-nya, dan bisa dipakai untuk berbagai tema atau konsep pernikahan. Sayangnya, saya tak sempat memotret tulisan tangannya karena sudah terlanjur disebar duluan ^^"
Yang terbaik dari amplop undangan ini, selain dibuat dari bentuk hati (because it's for weddings!) adalah kita bisa menghiasnya sesuai dengan tema. Karena saya memakai dominan ungu di undangannya, jadi saya juga pakai pita berwarna ungu. Agar tidak terlalu polos, saya juga menambahkan aksen dari alas toples di bagian lidah amplop :D
Semoga instruksi di atas cukup jelas, ya ^^" dan saya harap bisa bermanfaat serta dinikmati. Tentu saja, amplop ini tidak terbatas hanya untuk undangan pernikahan. Kamu juga bisa buat untuk acara dan kesempatan istimewa lain dengan hiasan yang lebih pas. Atau, kalau lagi iseng di akhir pekan, bisa ajak saudara atau keponakan untuk bikin-bikin produktif ;)
Sekian DIY tutorial ini, setelah sekian lama. Senang rasanya bisa kembali ke sini. Semoga kamu yang juga kembali ke sini atau baru kali pertama berkunjung semakin betah, ya :) Insya Allah saya akan update lagi dengan DIY wedding stuff yang lain. Oh, dan selamat menunaikan ibadah di bulan Ramadan bagi yang menjalankan! 'Till next post!
Advertisement